Semakin hari, semakin pendek terasa waktu berjalan. Mungkin inilah sunatullah perjalanan waktu di ujung zaman ini. Subhanalloh...,
Dalam sebuah hadist :
Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat.'' (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Satu sisi secara ilmiah...manusia semakin sibuk dalam memenuhi masing-masing kebutuhannya. Kita pun ada di bagian tersebut. Setiap hari terasa begitu singkat. Tidur, bekerja..., makan dan seterusnya..dan tak terasa kemudian membawa ke pergantian tahun.
Namun sebenarnya bagi kita seorang muslim, bukanlah itu yang essensial kita bicarakan. Karena kita tak akan mampu berbuat apa-apa untuk menyetel atau men-setting yang telah Alloh tetapkan. Yang terpenting bagi kita dan mampu kita kerjakan adalah mengisi jejak demi jejaknya.
Jika kita setiap hari berkeringat untuk memenuhi kebutuhan fisik kita, makan, sandang, listrik dan sebagainya....dari pagi hingga larut malam. Lalu pertanyaannya : "Apakah kita juga sudah benar-benar berkeringat untuk memenuhi kebutuhan kelak di kampung kekekalan?".
Jika kita setiap hari memeras otak dan berjuang keras mengatur strategi untuk menambah omset atau membaguskan cash flow kita...dari pagi hingga larut malam. Lalu pertanyaannya : "Apakah kita juga sudah benar-benar memeras otak dan berjuang keras untuk menambah point nikmat di hari Pembalasan kelak?".
Jika kita setiap hari berusaha agar tidak menjadi orang yang kekurangan di dalam kehidupan dunia ini. Lalu pertanyaannya : "Apakah kita sudah terus berusaha untuk menjadi orang yang tidak kekurangan atau rugi di akhirat kelak (ke neraka)?".
Semakin hari, semakin pendek terasa waktu berjalan.
Mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jujur. Lalu hadirkan kembali pertanyaan-pertanyaan yang sejenis...hingga kemudian menghadirkan rasa dalam diri kita bahwa......kita memang harus berjuang menjejak waktu...mengisi waktu...yang kita tidak tahu di titik mana jatah kita akan dihentikan oleh Alloh Subhana wata'ala.
Wallahu 'alam.