Pak Nur nama panggilannya, sudah dua kali menawarkan tanah untuk perusahaan tempatku bekerja . Korek punya korek, ternyata ia dulu pernah bekerja di perusahaan agen property, beberapa tahun ia bekerja di sana “gonjang-ganjing” tahun 1998 itu ia berhenti dan akhirnya berusaha sendiri menjual atau menjadi agen property pribadi, ia bilang “yah kalau saya terus bekerja di sana hanya membuat kaya orang Yahudi, kan perusahaan saya itu milik orang Amerika pak”…(“wow millitan juga nih bapak” kataku dalam hati).
Dan ia bilang, kepercayaan konsumen adalah modal terbesar baginya. Karena selama ini ia menawarkan tanah dengan jujur, tidak pernah dikurang-kurangi ataupun dilebih-lebihkan, apalagi sampai pada harga penawarannya pun sama dengan penawaran dari pemilik tanahnya, sehingga dia hanya yakin bahwa ketika ia mampu menjualkan tanah orang, insyaAllah ia akan dikasih juga oleh pemilik tanah. Bukan seperti kebanyakan makelar, sudah dikasih persenan dari pemilik…eee ia juga nyari tambahan dari harga per meter tanah yang ia tawarkan, apalagi jika pembeli ingin bertemu langsung dengan pemilik tanah, kebanyakan makelar agak mempersulitnya. Berbeda dengan pak Nur ini…wow pas dua kali survey, ia menemukan langsung saya dengan pemilik tanah, sehingga kita sebagai pembeli maupun penjual akan puas dengan maksud dari masing-masing kedua belah pihak.
Berapa lama pak, jadi agen property pribadi seperti ini?” saya bertanya polos padanya. “wah..ya sudah cukup lama pak, makanya ini pingin istirahat, kemarin sudah beli dua buah ruko untuk daganglah”, jawabnya.
Ternyata survey membuktikan ya…..bahwa tidak selamanya menjadi makelar tanah harus selalu bohong alias dusta dengan calon pembeli. Jadi makelar seperti ini tidak bisa dong kalau disebut “biong”, kalau boleh disebut sih disebut saja dia “majur” (makelar jujur) hehe….
Siapa yang akan menyusul dan meniru Pak Nur sebagai Majur?? Jika Anda juga makelar tanah atau makelar apalah gitu…, sangat dianjurkan Anda menirunya!!! Moga Manfaat. Amiin.