"SELAMAT DATANG DI RUANG SEDERHANA INI..........
ruang tempat seorang anak desa menulis, merangkai &
ingin meraih impian...yang bukan sekadar mimpi....
"

"Mujahid adalah tanda semangat..
bukan semata pedang yang terangkat...,
Mujahid adalah tanda cita dan cinta yang suci...
dan bukan sebuah menara tinggi duniawi..."

Senin, 18 April 2011

AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Dulu aku terkesima menatapmu, dulu aku terpesona memandangmu, karena dirimu begitu indah di mataku. Hatiku pun merasakan kelembutanmu, kesantunanmu dalam bingkai nilai Islam yang mewarnaimu. Langkahmu menggetarkan hati setiap insan yang melihatmu, maka aku pun bangga denganmu. Memajang gambarmu di setiap sudut kota, menempelkannya di pintu depan rumah bahkan dengan sangat bangganya aku memasang gambarmu di baju dan di tas yang selalu kubawa setiap aku pergi. Aku ingin semua tahu, bahwa aku benar-benar mencintaimu……..

Akhirnya, tak sedikit orang yang jatuh cinta padamu. Aku pun semakin mencintaimu, tak peduli seberapa banyak keringatku mengucur untukmu, tak peduli seberapa banyak waktu kuluangkan hanya untukmu. Hingga kau semakin terkenal, media dan massa pun sudah tak asing dengan penampilanmu yang selalu mengagumkan. Setiap berita tentangmu membuat setiap mulut berdecak kagum, setiap beritamu membuat setiap hati merasa salut padamu. Subhanallah wal Alhamdulillah…

Engkau cerdas, engkau santun, engkau bersih, engkau peduli, siapa orang yang tak mengenalmu? Hingga semua orang pun menaruh harapan padamu, akan perjuanganmu membersihkan “noda-noda”.

Namun qadarullah, di tengah perjalanan Allah memberikanku hidayah, memberikanku ilmu, bahwa ternyata langkahku untuk mencintaimu adalah langkah yang keliru. Dalam saat yang bersamaan aku pun melihat aneh sikapmu. Keanehan demi keanehan kutemui, hingga kutemukan kejelasan tentang ketidakjelasan sikapmu saat ini. Dan Alhamdulillah, Allah memberikan kekuatan tuk membalikkan rasa cintaku padamu.
Kini, senyum manismu tak terasa lagi mempesonakan hatiku. Santun perilakumu, kurasa tak setulus dulu. Aura Islammu luntur…….., hingga tak bergetar lagi hati ini bila memandang gambarmu yang masih sering kulihat di sudut-sudut kota.

Karena engkau angkuh, engkau selalu merasa benar dalam bertindak. Padahal jelas engkau bukanlah makhluk yang ma’shum. Selain “kawanmu” engkau anggap lawan jika memberi masukan. Jikapun “bekas kawan” engkau anggap “tak layak” memberi masukan. Astaghfirullah……, lalu apa yang engkau mau? Lalu siapakah Tuhanmu saat ini? Jika setiap kebenaran engkau anggap salah?

Hari ini, telah 13 tahun engkau dibesarkan di negeri ini. Jikalau ada keringat dan air mataku yang andil membesarkanmu saat itu, biarlah semua menjadi catatan dan kenangan manis di dalam hatiku lalu biarlah nanti akan menjadi saksi bahwa aku pernah tulus mencintaimu. Mencintaimu karena dakwah, mencintaimu karena Allahu ta’ala.

Namun kini, karena ketidakjelasan jalanmu. Karena ketidakjelasan langkahmu. Karena keangkuhan dirimu…kuucapkan “selamat tinggal wahai kekasihku”…..Dan ketahuilah bahwa aku bukanlah makhluk buta, yang akan terus membelamu dengan membabi buta karena cinta yang benar-benar buta…, padahal Allah telah memperingatkan :

“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun”. (Qur’an Surat : Ar-Rum ayat 29).


“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (Qur’an Surat : Al-Anaam ayat 116).


Maka, walaupun sepi dalam kesendirian, biarlah kurajut hari demi hari yang terang benderang di bawah naungan cahaya cintaNya…, karena aku berfikir apakah guna besar dan kebersamaan jika besar dan kebersamaan itu di bawah naungan kemurkaanNya??
Kemudian sambil berharap dan terus kudo’akan…agar engkau diberi hidayah lalu kembali pada jalan yang lurus dan benar. Amiin.

“Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur”. (Qur’an Surat Al-Anfaal : 26).

Wallahu ‘alam…



Ditulis pada hari Ahad 17 April 2011 (bersamaan saat Milad PKS ke-13)
Sebagai catatan hati, sebagai bukti bahwa cinta memang harus karena Allah semata.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl
blog comments powered by Disqus