Rasa tenang saatku dalam gendongmu
Rasa nyaman dan nyaman saat ku dalam pelukmu
Lelap tidurku bila sentuhan tanganmu halus ke jidadku
Bersama tembang yang terlantun untuk diriku
Terukir kenangan manis bila kumenangis
Dengan senyum keibuanmu engkau mengikis
Lalu kau tampakkan sebuah mimic bahagia
Ajarkanku untuk selalu ceria
Setelah kudewasa
Tutur katamu yang penuh makna
Senantiasa terlontar untuk kucerna
Seperti saat kecil dengan kata terbata kau tunjukkan nama isi dunia
Dengan seribu sabar, diriku kau tatar
Pastikan langkah pada jalan yang benar
Bagaikan saatku jatuh hingga terkapar
Kau bangunkan aku tuk belajar berjalan yang tegar
Kebijakanmu sejukkan jiwaku
Sirnakan segala noda dalam hatiku
Bagaikan waktu itu kau mandikan aku
Bersihkan segala kotoran pada tubuhku
Oh…Ibunda..tercinta
Sungguh kasihmu tiada terhingga..
Sejak Sembilan bulan lamanya kumembuat payah
Namun tanpa rasa lelah kau tetap melangkah
Oh…ibunda dengan apakah ku membalas
Walau darah, tulang dan dagingku sebagai ganti cintamu
Kuyakin semua itu tiada arti untuk dirimu
Oh…ibundaku
Hanya satu persembahanku
Langkah kaki dan doa untukmu
Semoga Yang Kuasa mengasihimu
Yah…mengasihimu, menyayangimu
Seperti kasih sayangmu pada diriku..
Ditulis di Solo, 23-12-1999
Alhamdulillah puisi ini telah menjadi lirik lagu dari “Istana Band”, sebuah band lokal Kota Solo.