Pagi, siang, senja dan akhirnya malam
Bakal, semi, kembang, layu dan akhirnya gugur
Bedakah…
Sementara itu…tongkatku semakin rapuh
Tak terhitung yang punya itu
Dan cukup jari yang masih tegar kekar
Air terus mengalir ke bawah
Si anak langit hancur jatuh ke tanah
Tak ikut langit yang biru
Buah lepas dari batang membusuk
Tak turut kokoh hijau rindah pohonnya
Yah….tak beda…
Nanti si tupai pun akan jatuh dari pohon kelapanya
Tak lagi nikmati manisnya, tak rasakan lagi segarnya
Akan berakhir congkaknya, hilang segala mampunya
Hah….ha ha……betapa hina
Hanya dia diam membisu
Dengan tubuh busuk membujur kaku