Hampir setahun sudah “syurga” ini aku tempati. Di balik masih banyaknya rindang pohon dan tanaman ternyata banyak juga pernak-pernik dan warna-warni yang kini mampu kutangkap. Berawal dari masih banyaknya “tangan panjang” yang sibuk menjamah barang-barang murahan, seperti sandal dan sebagainya, kemudian ulah perantau yang memasukkan makhluk lawan jenisnya yang belum jelas halalnya ke dalam kamar kontrakan, ada juga ulang aneh seorang bu RT yang melarangku untuk membuat sebuah “Rumah Bermain” buat anak-anak. Jelas terlihat bahwa dia sungguh ketakutan akan kehilangan lahan bisnisnya yaitu TKnya yang sudah ia dirikan dengan saudara-saudaranya…bahkan waktu itu sampai bawa-bawa bahwa aku bukan lah “warga depok”. Hehe… luar biasa…
Nah luar biasanya lagi….kemarin malam ada “seekor” jagoan kampung yang berkeliling. Ternyata ia mabok dengan temannya. Dan tak tahu kenapa, sampai..sepanduk bimbelku pun dijadikan sasaran ujung senjata celurit yang ia bawa…
Subhanallah….sangat kompleks ternyata…belum lagi anak-anak kecil yang “rusak”, terlihat dari kata-kata kotor yang keluar dari mulut mereka. Sehingga sempat terlintas dalam benak, sebuah harapan ingin membuat perpustakaan gratis untuk anak-anak. Agar mereka lebih asyik menghabiskan waktu menggali ilmu dari buku daripada “memperkembangbiakkan” ketidaksopanan di tengah-tengah masyarakat.
Melihat itu semua…aku hanya mampu terus berdoa dan berusaha, salah satu usaha itu adalah membuka “
Bimbel Kuning Padi” yang mudah-mudahan mampu menjadi corong awal dakwah ke masyarakat luas.
Bismillah.........
Jalan…………….