Serasa malu tangan ini menulis agenda di lembar-lembar kecil kertas…”harus selesai hari ini” dalam hatiku. Engkau berjalan terus tak kenal henti, mengganti siang dan malam, mengantar dan mengusir matahari yang nampak dan pergi. Lalu aku seperti terinjak olehmu yang seakan acuh padaku….
Wahai sang waktu.., tolehlah aku…tataplah aku barang sejenak saja….beri aku nasihatmu agar aku mampu mengarungimu dalam samudera ilmu dan hakikat diciptakanku…
Wahai sang waktu, lihatlah hati yang resah ini, ketika selimuti aku dengan malammu…. Lalu terlelap dalam seribu mimpi yang berlalu..
Wahai sang waktu beri aku sedikit darimu..