"SELAMAT DATANG DI RUANG SEDERHANA INI..........
ruang tempat seorang anak desa menulis, merangkai &
ingin meraih impian...yang bukan sekadar mimpi....
"

"Mujahid adalah tanda semangat..
bukan semata pedang yang terangkat...,
Mujahid adalah tanda cita dan cinta yang suci...
dan bukan sebuah menara tinggi duniawi..."

Rabu, 20 Januari 2010

SEMOGA DAN TERIMAKASIH PAK….( 24 Muharram 1431 H / 10 Januari 2010)

Hari ini, tempatku menumpang di Jakarta mudah-mudahan menjadi saksi nanti…dan semoga membawa keberkahan buat mereka yang menanti cinta…
Ta’aruf fi baiti…mudah-mudahan menjadi jalan mendapatkan lagi setengah dienmu itu akhi…menemukan tulang rusukmu yang kemarin diambil dan bagimu ukhti agar mampu menjadi pintu kebahagiaan dambaan…amin.

Belum beranjak mereka, hpku berbunyi tanda masuk sms…
Alhamdulillah, pak Supri…teman “satu lingkaran” yang telah lama terajut, tapi kini telah berpencar. Ia menunggu di depan SD, kuhampiri….kuucap dari belakangnya salam penuh kerinduan, wajahnya masih tetap segar, menggerakkan…dan akhirnya larut dalam bincang di rumah…bercanda dengan aroma khas, lalu saat adzan dikumandangkan, kami beranjak, begitupun setelah itu kamipun beranjak lagi, mengulang kebiasaan lama…nongkrong di warung…

Bagaimana pak? Sepertinya sudah menggapai cita..? Rumah sudah, yayasan sudah kan?
Kalau aku belum pak, sekarang masih dalam masa pembebasan penyesak piker…dan terus berpikir bagaimana bisa mengubah diri dari pekerja yang banyak makan waktu menjadi seperti mereka? Para ustadz yang focus terhadap dakwah…

“Wahai akhi…
Siapa yang tak ingin seperti mereka? Siapa yang tak ingin menambah ilmu? Bukankah di tempat kerja kia bisa berdakwah? Sudah tiadakah orang yang belum seperti kita? Jika kita mampu mengajak mereka, bukankah itu dakwah?

Di lingkungan kita, tetangga kita…
Masih banyak orang yang membutuhkan uluran
Jika kita mampu membimbing mereka, bukankah itu sebuah dakwah dan gerak mulia
Akankah kita menunggu ilmu kita seperti syeikh-syeikh, padahal rentang waktu kita sempit…?
Memang kita masih memerlukan ilmu, namun bukankah bekal kita untuk mereka, teman-teman kita, tetangga kita sudah cukup?
Masih banyak saudara-saudara kita yang belum bisa berwudhu dan sholat dengan benar. Bukankah itu dakwah yang mulia, yang membutuhkan kerja keras juga? Lalu merubah ilmu ilmu kita menjadi amal? Jangan biarkan ilmu kita membeku, setiap kita mempunyai pangsa pasar dakwah yang berbeda….

Aku pun mengangguk dan mengiyakan tanda setuju…paham.
Jazakallah pak…atas semuanya.

Semoga menggelorakan semangat sembari terus merengkuh ilmu.
Kedatanganmu tak sekadar mengisi perutku…
Namun juga mengisi rongga-rongga hatiku yang masih kosong mengenai itu….,

Dakwah keluarga
Dakwah tetangga
Lingkungan kerja….
Allahu Akbar!!!!!!!!!!!
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl
blog comments powered by Disqus