Malam ini, entah mengapa mata yang seharian belum terpejam dan terbaring bersama tubuh juga terasa mengantuk, padahal hujan dari tadi tak kunjung berhenti.
Pagi tadi acara ta’aruf teman diundur..
Bidadariku kuliah, sementara aku menjenguk anak paman yang baru sja lahir sepekan yang lalu…, setelah satu jam berjalan, alhamdulilllah sampai di tempat tujuan juga, Pekayon Bekasi, d sepanjang jalan di atas motor..aku hanya berdecak kagum dan istighfar…bukan karena melakukan kesalahan, namun mencoba membayangkan hampir setiap hari adik dari bapak yang aku kunjungi ini menempuh perjalanan kurang lebih 50 km pulang pergi untuk bekerja, jauh ya…? Itupun dengan menggunakan ontel…alias sepeda manual…subhanallah…
Sesampai di rumahnya, aku masih dalam kekaguman, rumahnya rapi sudah diplester, padahal dulu sewaktu menikah, rumah yang sebenarnya punya istrinya dan istri nya dapat warisan dari orang tuanya itu masih sangat sederhana sekali…dan sangat…
Sekarang..aku tak percaya, jika ini rumahnya, rumah seorang office boy di kampus swasta, yang tega bekerja sama dengan “yayasan pekerja tega” yang membayarnya di bawah UMR.
Lalu kami disambut istri paman, yang tadinya merupakan janda satu anak, ditinggal oleh suaminya…(mudah-mudahan suaminya diampuni dan bertobat)..amin.
Digendongan paman Nampak bayi yang masih merah itu…
Di depan TV Nampak anak perempuan asyik…melihat sebuah acara…
Aku duduk…
Masih saja terkagum akan ini….
Paman…kau riang walau
Kulihat engkau penuh peluh sengsara
Lima puluh kilo meter setiap hari mengayuh sepeda
Mendapat janda dan merawat satu anak tiri
Juga yang makin membuatku bertambah
Ia juga hidup bersama iparnya yang (maaf agak kurang…), namun demikian Allah ta’ala menyampaikan rizki lewat kaisan tangan iparnya itu dengan kumpulan barang-barang bekas…
Subhanallah,,, 2 minggu kadang-kadang mampu menghasilkan Rp. 300.000,-an…